Selasa, 23 November 2010

Kunjungan dari anak-anak Singapore International School

Hari ini, tepatnya tanggal 23 November 2010 sekolah kami kedatangan teman-teman dari Singapore International School, mereka mau berbagi dengan anak-anak berkebutuhan khusus ( SLB-C Abdi Kasih ).
Berbagai permainan mereka tampilkan dan tak lupa mengajak anak-anak kami untuk ikut serta, gelak tawapun meledak melihat aksi-aksi mereka, memang anak-anak dari Singapore International School jauh lebih unggul dan mahir seperti memakai Hulahop, anak-anak dari Abdi Kasih akhirnya di bantu guru / Miss dituntun saja ( hehehe..........). Namun makna dari kegiatan itu adalah: 

Bagi anak-anak Singapore International School
  • Berbagi dengan teman-teman anak-anak berkebutuhan khusus
  • Mengenal Apa dan Bagaimana Anak Berkebutuhan Khusus itu
  • Meningkatkan keberanian mereka menghadapi berbagai jebis sifat/tingkah laku orang-orang yang ada disekitarnya.
  • Mensyukuri kehidupan mereka yang sekarang ini.
  • Menambah pengetahuan mereka meskipun cacat ( Tuna Grahita ), namun anak-anak di Abdi Kasih itu dapat menghasilkan sebuah Karya.
Bagi anak-anak Abdi Kasih :
  • Senang mendapat kunjungan dari teman-teman SIS
  • Merasa diperhatikan
  • Mendapat hiburan dan permainan bersama
  • Merasakan adanya kebersamaan yang hangat dari temn-teman SIS
  • Mendapat bingkisan.
Terusterang kendala bahasa memang ada, dimana Miss ( teacher ) dan anak -anak dari SIS semuanya menggunakan Bahasa Inggris, meskipun demikian acaranya perjalan dengan baik, semua merasakan kegembiraan.
Buat anak-anak dari SIS ( Singapore International School ), Miss dan Orang tua yang turut hadir hari ini kami mengucapkan Banyak terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah mau berbagi dengan kami.

Murid-Murid dari Singapore International School membacakan cerita



















Senin, 22 November 2010

SELINTASPERJALANAN YAYASAN ABDI kASIH

     Tergugah oleh kenyataan betapa kurangnya perhatian dan sarana pendidikan maupun guru-guru Profesional dan data statistic menunjukkan bahwa di Propinsi Sumatera Utara 1.171.667 anak usia sekolah yang diperkirakan 6% dari jumlah tersebut yaitu ada sebanyak 70.288 orang memerlukan Pendidikan Luar Biasa diantaranya 9.687 Tuna Grahita, sedangkan di Sumatera Utara pada waktu itu hanya ada 2 sekolah luar biasa, sehingga  sekelompok sosiawan dan pendidik sepakat mendirikan  sebuah Yayasan yang khusus untuk menampung dan mendidik anak-anak tuna grahita dan autis, yang dinamakan Yayasan Abdi Kasih.
     Yayasan Abdi Kasih adalah Yayasan Sosial Non Profit yang disahkan oleh Notaris Panusunan Batu Bara pada tgl 08 Januari 1976.
     Pada tahun pertama, Yayasan kemudian membuka Taman Kanak-Kanak tuna grahita yang berkembang menjadi Sekolah Luar Biasa Cacat Mental (SLB-C), Lima belas siswa calon guru Akademi  Pendidikan Guru Luar Biasa (APGLB) lulus dengan sertifikat SPGLB Bandung. Kini mereka mengajar di berbagai sekolah-sekolah luar biasa di Sumatera Utara.
Dan pada Tahun 1986 Yayasan membeli sebidang tanah di Martubung yang letaknya 17 km dari Kota Medan dan mendirikan  Sekolah SLB-C yang terdiri dari 8 (delapan) buah ruangan kelas, 8 (delapan) buah ruang tamu. tata usaha, perpustakaan, kesehatan, workshop, ruang terapi dan satu aula dan ruangan guru-guru dan juga melengkapinya dengan Asrama di tingkat atas.

     YAYASAN Abdi Kasih adalah Yayasan Sosial Non-Profit, yang bertujuan untuk Memajukan pendidikan dan Melatih ketrampilan anak-anak tuna grahita. Dengan Pengabdiannya kepada masyarakat yaitu dalam Hal memberi pertolongan dan meringankan beban para anak tuna grahita (cacat mental) tanpa membedakan keturunan, golongan, suku dan agama,  
Adapun yang dimaksud dengan memberi Pertolongan tersebut adalah berupa :  mengasuh, mendidik dan membina putera-puteri Indonesia yang menderita cacat mental (tuna grahita) dari semua kalangan masyarakat agar dapat diterima di masyarakat.

TUJUAN :

1.     Mendidik dan melatih anak-anak tuna grahita semaximal mungkin sehingga dapat diterima oleh lingkungan tempat tinggal dan masyarakat pada umumnya.
2.     Mengembangkan secara maximal kemandirian anak-anak  tuna grahita secara individual sesuai bakat dan kemampuannya.
3.     Membantu Pemerintah untuk memajukan dan memperkembangkan pendidikan anak-anak berkemampuan khusus terutama tuna grahita melalui pendidikan luar biasa dan latihan-latihan  ketrampilan sesuai bakat dan kemampuannya.
4.     Meningkatkan kwalitas hidup anak-anak tuna grahita dengan menciptakan suasana belajar dan bekerja yang positif dan harmonis di dalam Kampus Abdi Kasih

Secara garis besar  anak-anak tuna grahita dapat kita kelompokkan dalam tiga golongan :
1.     Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bidang belajar, ada batas pada intelligensinya, golongan ini disebut Debil, dengan IQ 90, 85, 80 (mampu didik)
2.     Anak-anak yang menunjukkan kelainan dalam segala bidang kehidupan. Dalam bidang sosial mereka menghadapi lingkungan yang lain dari anak-anak biasa, karena lingkungan kurang mengerti mereka, kehidupan emosional berlainan, motorik terganggu, intelligensi anak-anak agar rendah. Pada anak-anak ini terdapat banyak kemungkinan yang dapat dikembangkan, anak-anak ini dididik secara khusus, golongan ini disebut Imbesil dengan IQ 80, 75, 70, 65, 60 (mampu latih)
3.     Anak-anak yang perkembangannya demikian terlambat dan terganggu sehingga mereka hampir tidak dapat dididik  lagi dan membutuhkan perawatan, golongan ini disebut Idiot dengan IQ 40, 35, 30 (dirawat)

Jenjang Pendidikan anak tuna grahita terdiri dari tiga periode :
1.     Tingkat persiapan (2 tahun atau lebih)
2.     Tingkat sekolah dasar (6 tahun – 8 tahun)
3.     Tingkat kejuruan (4 tahun atau lebih)

Kegiatan-kegiatan dan program tahunan

1.     Sekolah Dasar SLB-C
Sekolah menerima anak-anak tuna grahita usia sekolah untuk belajar pendidikan Dasar dengan sisitem CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang dipakai oleh Pemerintah di Indonesia. Kurikulum ini memungkinkan siswa belajar berpartisipasi aktif di dalam kelas. Program aktualisasi dilakukan satu minggu dalam satu bulan.

2.     Panti Harian (Day Care)
Panti Harian adalah tempat latihan untuk anak-anak yang tidak dapat mengikuti kurikulum sekolah. Program latihan-latihan terdiri dari menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan primer anak antara lain latihan berkomunikasi dan bina diri sesuai kemampuan anak.

3.     Sanggar Ketrampilan (Workshop)
       Di tempat ini murid-murid dilatih beberapa macam ketrampilan antara lain : membuat lilin, mainan, tenun, beternak,           berkebun, berolahraga dan pekerjaan rumah tangga memasak, mencuci, menjahit, berbelanja dan lain-lain. Hasil-hasil produksi dijual di bazar-bazar untuk keperluan sanggar.

4.     Asrama
Tempat tinggal untuk anak-anak yang disesuaikan seperti hidup dalam keluarga sehingga anak merasakan suasana keluarga. Mereka tingal bersama kepala asrama dan pendidik-pendidik di dalam kompleks yang mengasuh mereka. Selain anak-anak menerima pendidikan di sekolah mereka juga menerima latihan-latihan kerumahtanggaan.

Pendidikan dikembangkan untuk membuka kemungkinan pendidikan seumur hidup.

Jenjang Pendidikan Tuna Grahita Abdi Kasih mencakup :
1.     Sekolah Luar Biasa D1 s/d D8
2.     Day Centre (Panti Harian)
3.     Workshop (Sanggar Ketrampilan)
4.     Asrama
5.     Gedung Olahraga

Abdi Kasih  mempunyai fasilitas antara lain :
·   Sekolah SLB-C yang dapat menampung ± 100 orang anak,
·   Sheltered Workshop (Sanggar Ketrampilan) yang memberi pendidikan dan latihan-latihan Membuat lilin, Menenun kain pel,  Bercocok Tanam, dan Ketrampilan kerumahtanggaan,
·   Asrama yang  dapat menampung ± 60 orang anak,
·   Snoozle room atau ruang terapi untuk anak-anak autis, hiperaktif dan pasif.
·   Gedung Olahraga

Selama 33 tahun, sejak berdirinya Yayasan Abdi Kasih, anak-anak tuna grahita yang ditampung dan bersekolah di Abdi Kasih, kebanyakan berasal dari Keluarga yang Ekonominya rendah sehingga dalam menjalankan operasional Asrama dan Sekolah, Yayasan mendapat Bantuan dari sumbangan para orang tua, sponsor-sponsor, sumbangan masyarakat, sumbangan sosial Pemerintah dan Non-Pemerintah dari dalam maupun luar negeri dan usaha-usaha pencarian dana yang dikoordinator oleh Yayasan Abdi Kasih.
Wajah-wajah Guru-Guru Berhati Mulia


Selain ini Yayasan Abdi Kasih merupakan ajang pelatihan, penelitian dan persiapan skripsi bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu Psikologi S2 Universitas Sumatera Utara (USU). Kerjasama ini kami lakukan demi kemajuan-kemajuan Ilmu Psikologi dan anak-anak penyandang Tuna Grahita dan Autis.





Sabtu, 13 November 2010

STRATEGI PENANGANAN ANAK AUTIS

          Siapakah anak istimewa itu ?, ada uang menyebutkan “cacat” luar biasa, istimewa dan lain-lain.
Autisme berasal dari kata “AUTOS” artinya segala sesuatu mengarah pada dirinya sendiri.
Kriteria gangguan autisme :
          A.Gangguan Interaksi Sosial
          B.Gangguan dalam komunikasi
          C.Gangguan penyimpangan perilaku

Catatan :
Autisme ditegakkan di usia 2 tahun , indicator pemeriksaan dengan GARS (Standar skala Autisme).

Efek sebuah predikat “Autisme” bagi keluarga :
¨      Tahap denial (menolak menerima kenyataan), saling menyalahkan pasangan
¨      Tahap Anger (marah) : menolak mengasuh, menyalahkan dokter
¨      Tahap Bargaining (menawar), orang tua kadang berpikir keadaan akan membaik seiring waktu.
¨      Tahap Depresi, membayangkan masa depan anak, putus asa
¨      Tahap Acceptance (pasrah dan menerima kenyataan ), mampu menerima secara emosional dan spiritual

Catatan : 
tahap ini mungkin tidak akan berakhir terngantung pada kesiapan orang tua

Tingkah Laku bermasalah :
§  Tingkah laku berlebihan, tantrum/agresifitas, menangis, berlari-lari, melompat-lompat,              beragumentasi,dll
§   Tingkah laku deficit . pasif, kurang perhatian, motivasu rendah, menyendiri, kurang mampu bersosialisasi, dll.
§   Tingkah laku stinulasi diri : flaying, rocking, tepuk tangan, mengerakkan jari-jari tangan, mengulang-ulang kalimat/lagu/film.dll

Menangani tingkah laku bermasalah
Untuk dapat mengurangi dan menghilangkan tingkah laku bermasalah, kita tidak hanya perlu mengetahui cara-cara modifikasi tin gkah laku tetapi juga mengenal anak dengan baik.

A.     Kenali karakteristik Anak
B.     Analisis penyebab tingkah laku
C.    Ajarkan tingkah laku pengganti
D.    Konsisten dan sabar


PENGALAMAN PENANGANAN ANAK AUTIS

          Setelah kami mempelajari berbagai macam karakter dan perilaku anak, disini kami mendidik sepuluh orang anak autis dengan berbagai macam tingkah lakunya.
Adapun perilaku yang sangat menonjol yaitu : marah, suka mencubit, senanag membuang benda-benda.   Latihan demi latihan yang kami berikan pada anak dapat membawa perubahan pada tingkah laku anak meskipun sifat dan tingkah lakunya masih juga terulang adapun perkembangan lain yang sangat menonjol pada anak seperti :
1.   Jefri pertama kali datang hanya bisa mengatakan kata kucing dan kupu-kupu, namun sekarang interaksi sosial anak dengan guru dan teman sudah bagus, anak sudah dapat berkomunikasi dengan orang lain dan orangnya pun mengerti, dan pengetahuannya sudah berkembang.
2.      Riko awal dia masuk hanya bisa menangis dan meneerit, tidak mau duduk di kursi, tidak mau belajar dikelas,dan sekarang anak sudah ada perubahan seperti duduk di kelas dengan belajar, berkurang menangsinya pada waktu belajar.

Sebenarnya masih banyak perkembangan yang ada pada anak kami namun masih perlu latihan secara intensif dan teratur.

Adapun kegiatan yang kami tangani misalnya :

1.    Berenang
Rata-rata anak autis sangat menyenangi air, seperti melihat, meraba dan merasakan langsung ke badan, mencelupkan tangan ke dalam air sa,bil mengatakan “ air,,,,,air....”, ketertarikan mereka pada air sangat unik sehingga untuk lebih menyempurnakan ketertarikan mereka pada air, kami guru autis membuat program berenag.
Adapun tujuan program berenag ini :
-          Melatih konsentrasi anak
-          Melatih sensorik / gerak tubuh
-          Melatih anak untuk bersosialisasi
-          Menunjukkan ekspresi seperti , bersuara

      Setelah program ini berjalan, dampaknya pada anak cukup baik dan kami masih tetap melanjutkan program ini.  

2.   Terapi Snozelen
Terapi snozelen merupakan aktivitas yang dirancang untuk mempengaruhi system saraf pusat melalui pemberian rangsangan yang cukup pada system sensorik primer anak, septerti penglihatan, pendengaran, peraba dan pembau.
               

          Terapi ini kami adakan di sebuah ruangan yang kami sebut ruangan snozelen, yang didalamnya terdapat berbagai macam alat-alat  bermain yang mendukung.
Di dalam ruangan ini anak-anak bebas bermain sepua-puasnya menurut kemauan dirinya sendiri tanpa ada peraturan yang mengikat  gerak mereka.    
Jika anak dihadapkan terlalu banyak aturan-aturan, kemungkinan anak tumbuh menjadi individu yang penuh keraguan, pasif, tidak memiliki inisiatif dan akhirnya anak selalu menunggu perintah baru bertindak.

         Dalam bermain juga dapat mencapai perkembangan fisik, melatih kekuatan, kesinambungan dan motorik anak. Melihat sangat banyak manfaat dari terapi snozeleni ni pada anak-anak autis, maka Yayasan Abdi Kasih  terus berusaha mencari donator-donatur yang mau menyumbang sarana dan prasarana untuk Terapi Snozelen, awalnya ruangan snozelen ini didapat dari slah satu pihak donator , yaitu : Pak Piere Relawan dari Belanda.



Program Berenang di Kolam Renang Deli 















                  
               
 









Kamis, 11 November 2010

UNTUK KITA RENUNGKAN


 “ JANGAN  JAUHI   KAMI ”


M
ungkin, sepenggal kalimat itulah yang terlontar dari mulut seorang anak yang memiliki  Keterbatasan mental (Tuna Grahita), yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat dan dunia yang masih menganggpab mereka adalah sebuah “AIB” atau  beban bagi orang atau keluarga  yang memiliki anggota keluarga sebagai Tuna Grahita. Mereka  juga memiliki kemampuan seperti kawan-kawan mereka yang normal, mereka juga mempunyai bakat,keterampilan dan bisa berprestasi. Bahkan dalam bidang-bidang tertentu mereka  tidak kalah.


“ KELUH  KESAH SEORANG IBU”

Pernah seorang ibu berkeluh kesah kepada saya (penulis), mengenai anaknya yang Tuna Grahita, dengan air mata yang berlinang-linang, bagaimana jika suatu hari si ibu tersebut meninggal, siapa yang akan mengurus anaknya itu, sebab semua saudaranya seolah-olah tidak mau tahu atau malu mempunyai adik yang memiliki keterbatasan mental.
Ada juga orangtua yang merasa malu akan kehadiran anak tuna grahita di kehidupan mereka.
Bapak/Ibu jangan bersedih, karena anak tuna grahita mempunyai martabat yang sama sebagai seorang manusia”.


“Jangan Jauhi Mereka "

Mari kita bersama-sama merangkul mereka, menggandeng jari-jari kecil mereka mengenal dunia lebih luas, karena ditiap tapak kaki mereka tersimpan suatu keajaiban yang sangat Besar dan Dahsyat dari Tuhan.

                                   

" JANGAN JAUHI KAMI "

 “ JANGAN  JAUHI   KAMI ”


M
ungkin, sepenggal kalimat itulah yang terlontar dari mulut seorang anak yang memiliki  Keterbatasan mental (Tuna Grahita), yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat dan dunia yang masih menganggpab mereka adalah sebuah “AIB” atau  beban bagi orang atau keluarga  yang memiliki anggota keluarga sebagai Tuna Grahita. Mereka  juga memiliki kemampuan seperti kawan-kawan mereka yang normal, mereka juga mempunyai bakat,keterampilan dan bisa berprestasi. Bahkan dalam bidang-bidang tertentu mereka  tidak kalah.

“ KELUH  KESAH SEORANG IBU”

Pernah seorang ibu berkeluh kesah kepada saya (penulis), mengenai anaknya yang Tuna Grahita, dengan air mata yang berlinang-linang, bagaimana jika suatu hari si ibu tersebut meninggal, siapa yang akan mengurus anaknya itu, sebab semua saudaranya seolah-olah tidak mau tahu atau malu mempunyai adik yang memiliki keterbatasan mental.
Ada juga orangtua yang merasa malu akan kehadiran anak tuna grahita di kehidupan mereka.
Bapak/Ibu jangan bersedih, karena anak tuna grahita mempunyai martabat yang sama sebagai seorang manusia”.


“Jangan Jauhi Mereka “

Mari kita bersama-sama merangkul mereka, menggandeng jari-jari kecil mereka mengenal dunia lebih luas, karena ditiap tapak kaki mereka tersimpan suatu keajaiban yang sangat Besar dan Dahsyat dari Tuhan.

                                   






by. DAME  ROULI N.

Rabu, 03 November 2010

SYAIR ANAK CACAT

     KEPADA MASYARAKAT YANG TERKASIH

SAYA INGIN MEMPERKENALKAN DIRI SAYA KEPADA SEMUA

SAYA BUKAN SEPERTI ABANG SAYA
SAYA BUKAN SEPERTI KAKAK SAYA
SAYA BUKAN SEPERTI KAWAN-KAWAN MEREKA
SIAPAKAH SAYA INI?


KADANG-KADANG MEREKA MEMUKUL SAYA
KADANG-KADANG MEREKA MENGEJEK SAYA
KADANG-KADANG MEREKA MENCIUM SAYA
MEREKA MENAMAKAN SAYA ANAK CACAT MENTAL

SAYA SANGAT GEMAR MELUKIS
SAYA SANGAT SENANG MUSIK
SAYA JUGA SUKA MENARI DAN BERGOYANG RIA
TETAPI BETAPA SEDIHNYA HATIKU
MELIHAT IBU BERLINANG AIR MATA KARNA KU


MAKA DARI ITU SAYA MOHON KEPADA ANDA SEMUA
BANTULAH SAYA, BIMBINGLAH SAYA DAN BRILAH SAYA
KESEMPATAN YANG SAMA DALAM DUNIA MEREKA
KARNA SAYA BUKAN ANAK YANG TAK DAPAT DIHARAPKAN
DAN MENAMAKAN SAYA ANAK TUNA GRAHITA