Senin, 22 November 2010

SELINTASPERJALANAN YAYASAN ABDI kASIH

     Tergugah oleh kenyataan betapa kurangnya perhatian dan sarana pendidikan maupun guru-guru Profesional dan data statistic menunjukkan bahwa di Propinsi Sumatera Utara 1.171.667 anak usia sekolah yang diperkirakan 6% dari jumlah tersebut yaitu ada sebanyak 70.288 orang memerlukan Pendidikan Luar Biasa diantaranya 9.687 Tuna Grahita, sedangkan di Sumatera Utara pada waktu itu hanya ada 2 sekolah luar biasa, sehingga  sekelompok sosiawan dan pendidik sepakat mendirikan  sebuah Yayasan yang khusus untuk menampung dan mendidik anak-anak tuna grahita dan autis, yang dinamakan Yayasan Abdi Kasih.
     Yayasan Abdi Kasih adalah Yayasan Sosial Non Profit yang disahkan oleh Notaris Panusunan Batu Bara pada tgl 08 Januari 1976.
     Pada tahun pertama, Yayasan kemudian membuka Taman Kanak-Kanak tuna grahita yang berkembang menjadi Sekolah Luar Biasa Cacat Mental (SLB-C), Lima belas siswa calon guru Akademi  Pendidikan Guru Luar Biasa (APGLB) lulus dengan sertifikat SPGLB Bandung. Kini mereka mengajar di berbagai sekolah-sekolah luar biasa di Sumatera Utara.
Dan pada Tahun 1986 Yayasan membeli sebidang tanah di Martubung yang letaknya 17 km dari Kota Medan dan mendirikan  Sekolah SLB-C yang terdiri dari 8 (delapan) buah ruangan kelas, 8 (delapan) buah ruang tamu. tata usaha, perpustakaan, kesehatan, workshop, ruang terapi dan satu aula dan ruangan guru-guru dan juga melengkapinya dengan Asrama di tingkat atas.

     YAYASAN Abdi Kasih adalah Yayasan Sosial Non-Profit, yang bertujuan untuk Memajukan pendidikan dan Melatih ketrampilan anak-anak tuna grahita. Dengan Pengabdiannya kepada masyarakat yaitu dalam Hal memberi pertolongan dan meringankan beban para anak tuna grahita (cacat mental) tanpa membedakan keturunan, golongan, suku dan agama,  
Adapun yang dimaksud dengan memberi Pertolongan tersebut adalah berupa :  mengasuh, mendidik dan membina putera-puteri Indonesia yang menderita cacat mental (tuna grahita) dari semua kalangan masyarakat agar dapat diterima di masyarakat.

TUJUAN :

1.     Mendidik dan melatih anak-anak tuna grahita semaximal mungkin sehingga dapat diterima oleh lingkungan tempat tinggal dan masyarakat pada umumnya.
2.     Mengembangkan secara maximal kemandirian anak-anak  tuna grahita secara individual sesuai bakat dan kemampuannya.
3.     Membantu Pemerintah untuk memajukan dan memperkembangkan pendidikan anak-anak berkemampuan khusus terutama tuna grahita melalui pendidikan luar biasa dan latihan-latihan  ketrampilan sesuai bakat dan kemampuannya.
4.     Meningkatkan kwalitas hidup anak-anak tuna grahita dengan menciptakan suasana belajar dan bekerja yang positif dan harmonis di dalam Kampus Abdi Kasih

Secara garis besar  anak-anak tuna grahita dapat kita kelompokkan dalam tiga golongan :
1.     Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bidang belajar, ada batas pada intelligensinya, golongan ini disebut Debil, dengan IQ 90, 85, 80 (mampu didik)
2.     Anak-anak yang menunjukkan kelainan dalam segala bidang kehidupan. Dalam bidang sosial mereka menghadapi lingkungan yang lain dari anak-anak biasa, karena lingkungan kurang mengerti mereka, kehidupan emosional berlainan, motorik terganggu, intelligensi anak-anak agar rendah. Pada anak-anak ini terdapat banyak kemungkinan yang dapat dikembangkan, anak-anak ini dididik secara khusus, golongan ini disebut Imbesil dengan IQ 80, 75, 70, 65, 60 (mampu latih)
3.     Anak-anak yang perkembangannya demikian terlambat dan terganggu sehingga mereka hampir tidak dapat dididik  lagi dan membutuhkan perawatan, golongan ini disebut Idiot dengan IQ 40, 35, 30 (dirawat)

Jenjang Pendidikan anak tuna grahita terdiri dari tiga periode :
1.     Tingkat persiapan (2 tahun atau lebih)
2.     Tingkat sekolah dasar (6 tahun – 8 tahun)
3.     Tingkat kejuruan (4 tahun atau lebih)

Kegiatan-kegiatan dan program tahunan

1.     Sekolah Dasar SLB-C
Sekolah menerima anak-anak tuna grahita usia sekolah untuk belajar pendidikan Dasar dengan sisitem CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang dipakai oleh Pemerintah di Indonesia. Kurikulum ini memungkinkan siswa belajar berpartisipasi aktif di dalam kelas. Program aktualisasi dilakukan satu minggu dalam satu bulan.

2.     Panti Harian (Day Care)
Panti Harian adalah tempat latihan untuk anak-anak yang tidak dapat mengikuti kurikulum sekolah. Program latihan-latihan terdiri dari menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan primer anak antara lain latihan berkomunikasi dan bina diri sesuai kemampuan anak.

3.     Sanggar Ketrampilan (Workshop)
       Di tempat ini murid-murid dilatih beberapa macam ketrampilan antara lain : membuat lilin, mainan, tenun, beternak,           berkebun, berolahraga dan pekerjaan rumah tangga memasak, mencuci, menjahit, berbelanja dan lain-lain. Hasil-hasil produksi dijual di bazar-bazar untuk keperluan sanggar.

4.     Asrama
Tempat tinggal untuk anak-anak yang disesuaikan seperti hidup dalam keluarga sehingga anak merasakan suasana keluarga. Mereka tingal bersama kepala asrama dan pendidik-pendidik di dalam kompleks yang mengasuh mereka. Selain anak-anak menerima pendidikan di sekolah mereka juga menerima latihan-latihan kerumahtanggaan.

Pendidikan dikembangkan untuk membuka kemungkinan pendidikan seumur hidup.

Jenjang Pendidikan Tuna Grahita Abdi Kasih mencakup :
1.     Sekolah Luar Biasa D1 s/d D8
2.     Day Centre (Panti Harian)
3.     Workshop (Sanggar Ketrampilan)
4.     Asrama
5.     Gedung Olahraga

Abdi Kasih  mempunyai fasilitas antara lain :
·   Sekolah SLB-C yang dapat menampung ± 100 orang anak,
·   Sheltered Workshop (Sanggar Ketrampilan) yang memberi pendidikan dan latihan-latihan Membuat lilin, Menenun kain pel,  Bercocok Tanam, dan Ketrampilan kerumahtanggaan,
·   Asrama yang  dapat menampung ± 60 orang anak,
·   Snoozle room atau ruang terapi untuk anak-anak autis, hiperaktif dan pasif.
·   Gedung Olahraga

Selama 33 tahun, sejak berdirinya Yayasan Abdi Kasih, anak-anak tuna grahita yang ditampung dan bersekolah di Abdi Kasih, kebanyakan berasal dari Keluarga yang Ekonominya rendah sehingga dalam menjalankan operasional Asrama dan Sekolah, Yayasan mendapat Bantuan dari sumbangan para orang tua, sponsor-sponsor, sumbangan masyarakat, sumbangan sosial Pemerintah dan Non-Pemerintah dari dalam maupun luar negeri dan usaha-usaha pencarian dana yang dikoordinator oleh Yayasan Abdi Kasih.
Wajah-wajah Guru-Guru Berhati Mulia


Selain ini Yayasan Abdi Kasih merupakan ajang pelatihan, penelitian dan persiapan skripsi bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu Psikologi S2 Universitas Sumatera Utara (USU). Kerjasama ini kami lakukan demi kemajuan-kemajuan Ilmu Psikologi dan anak-anak penyandang Tuna Grahita dan Autis.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar