“ JANGAN JAUHI KAMI ”
M |
ungkin, sepenggal kalimat itulah yang terlontar dari mulut seorang anak yang memiliki Keterbatasan mental (Tuna Grahita), yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat dan dunia yang masih menganggpab mereka adalah sebuah “AIB” atau beban bagi orang atau keluarga yang memiliki anggota keluarga sebagai Tuna Grahita. Mereka juga memiliki kemampuan seperti kawan-kawan mereka yang normal, mereka juga mempunyai bakat,keterampilan dan bisa berprestasi. Bahkan dalam bidang-bidang tertentu mereka tidak kalah.
“ KELUH KESAH SEORANG IBU”
Pernah seorang ibu berkeluh kesah kepada saya (penulis), mengenai anaknya yang Tuna Grahita, dengan air mata yang berlinang-linang, bagaimana jika suatu hari si ibu tersebut meninggal, siapa yang akan mengurus anaknya itu, sebab semua saudaranya seolah-olah tidak mau tahu atau malu mempunyai adik yang memiliki keterbatasan mental.
Ada juga orangtua yang merasa malu akan kehadiran anak tuna grahita di kehidupan mereka.
“ Bapak/Ibu jangan bersedih, karena anak tuna grahita mempunyai martabat yang sama sebagai seorang manusia”.
“Jangan Jauhi Mereka “
Mari kita bersama-sama merangkul mereka, menggandeng jari-jari kecil mereka mengenal dunia lebih luas, karena ditiap tapak kaki mereka tersimpan suatu keajaiban yang sangat Besar dan Dahsyat dari Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar